Dia mengajakku kencan? Sungguh suatu kejutan indah buatku. Sudah berminggu-minggu aku tak mempunyai kekasih. Tak kusangka mantanku mengajakku kencan, walaupun setahun lalu akulah yang meninggalkan dia. Apakah dia siap menjalin hubungan lagi denganku? Apakah dia betul-betul tidak bisa melupakan aku? Apakah luka hatinya telah sembuh? Hatiku pun dipenuhi banyak pertanyaan.
Aku sungguh senang. Di saat aku sendiri lagi karena kekasih terakhirku telah mencampakkanku, kini orang yang pernah kucampakkan mengajakku berkencan. Sungguh keberuntungan luar biasa.
''Hm kau masih cantik seperti dulu,'' ucapnya di saat kami sudah bertemu di sebuah kafe.
Aku tersenyum dan tersipu senang. Ternyata dia masih mengagumiku.
''Kau senang kuajak bertemu lagi di sini?'' tanyanya kemudian.
''Senang dong,'' jawabku singkat.
Sesaat kami terdiam namun saling berpandangan. Aku pun berujar, ''Kau baik sekali. Walau aku pernah menyakiti karena dulu meninggalkanmu, ternyata kau masih mau menerimaku.''
Dia tersenyum sambil mengangguk.
''Aku sudah tidak peduli akan rasa sakitku karena dulu kau tinggalkan. Justru aku mau berterima kasih padamu,'' katanya.
''Maksudnya?'' heranku.
''Saat kau mencampakkan aku, aku memang sungguh sakit hati. Berminggu-minggu lamanya aku menderita. Tapi ternyata dari situlah titik balik hidupku. Aku bertemu dengan seseorang. Dia baik, luar dalam. Kemudian kami menjalin hubungan yang serius, sampai akhirnya kami memutuskan untuk menikah bulan depan. Terima kasih kau pernah meninggalkanku. Dari momen itu, aku dipertemukan dengan orang yang lebih segalanya dibandingkan dirimu, yang nantinya akan menjadi pasangan hidupku.''
Aku tertegun mendengar kata-katanya. Ternyata ajakan kencannya bukan bermaksud untuk menjalin hubungan kembali, melainkan memaparkan betapa beruntungnya dia setelah kucampakkan.
Tanpa berkata apa-apa, kutinggalkan dirinya. Kulihat sekilas, seulas senyum kemenangan tersungging di bibirnya.
Aku sungguh senang. Di saat aku sendiri lagi karena kekasih terakhirku telah mencampakkanku, kini orang yang pernah kucampakkan mengajakku berkencan. Sungguh keberuntungan luar biasa.
''Hm kau masih cantik seperti dulu,'' ucapnya di saat kami sudah bertemu di sebuah kafe.
Aku tersenyum dan tersipu senang. Ternyata dia masih mengagumiku.
''Kau senang kuajak bertemu lagi di sini?'' tanyanya kemudian.
''Senang dong,'' jawabku singkat.
Sesaat kami terdiam namun saling berpandangan. Aku pun berujar, ''Kau baik sekali. Walau aku pernah menyakiti karena dulu meninggalkanmu, ternyata kau masih mau menerimaku.''
Dia tersenyum sambil mengangguk.
''Aku sudah tidak peduli akan rasa sakitku karena dulu kau tinggalkan. Justru aku mau berterima kasih padamu,'' katanya.
''Maksudnya?'' heranku.
''Saat kau mencampakkan aku, aku memang sungguh sakit hati. Berminggu-minggu lamanya aku menderita. Tapi ternyata dari situlah titik balik hidupku. Aku bertemu dengan seseorang. Dia baik, luar dalam. Kemudian kami menjalin hubungan yang serius, sampai akhirnya kami memutuskan untuk menikah bulan depan. Terima kasih kau pernah meninggalkanku. Dari momen itu, aku dipertemukan dengan orang yang lebih segalanya dibandingkan dirimu, yang nantinya akan menjadi pasangan hidupku.''
Aku tertegun mendengar kata-katanya. Ternyata ajakan kencannya bukan bermaksud untuk menjalin hubungan kembali, melainkan memaparkan betapa beruntungnya dia setelah kucampakkan.
Tanpa berkata apa-apa, kutinggalkan dirinya. Kulihat sekilas, seulas senyum kemenangan tersungging di bibirnya.
0 komentar "Kejutan | Ferdhika Blog", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar sesuai topik..
no sara,spam,and junk.. :)